Selasa, 07 Juni 2011

Pencetus maulid Nabi

Penulis: Tamid Shurulkhan Kutawaringin dari Islam Story

Pencetus pertama maulid nabi

Februari 26, 2010 oleh muslimstory
–>

A. Sejarah Perayaan Maulid
Diantara perayaan-perayaan bid’ah yang diadakan oleh kebanyakan kaum muslimin adalah perayaan maulid Nabi. Bahkan maulid Nabi ini merupakan induk dari maulid-maulid yang ada seperti maulid para wali, orang-orang sholeh, ulang tahun anak kecil dan orang tua. Maulid-maulid ini adalah perayaan yang telah di kenal oleh masyarakat sejak zaman dahulu. Dan perayaan ini bukan hanya ada pada masyarakat kaum muslimin saja tapi sudah di kenal sejak sebelum datangnya Islam. Dahulu Raja-Raja Mesir (yang bergelar Fir’aun) dan orang-orang Yunani mengadakan perayaan untuk Tuhan-Tuhan mereka,[1] 1. Al-Adab Al-Yunaani Al-Qodim…oleh DR Ali Abdul Wahid Al-Wafi hal. 131. demikian pula dengan agama-agama mereka yang lain.

Lalu perayaan-perayaan ini di warisi oleh orang-orang Kristen, di antara perayaan-perayaan yang penting bagi mereka adalah perayaan hari kelahiran Isa al-Masih q, mereka menjadikannya hariaya dan hari libur serta bersenang-senang. Mereka menyalakan lilin-lilin, membuat makanan-makanan khusus serta mengadakan hal-hal yang diharamkan.

Kemudian sebagian orang yang menisbatkan dirinya kepada agama Islam ini menjadikan hari kelahiran Nabi sebagai hari raya yang diperingati seperti orang-orang Kristen yang menjadikan hari kelahiran Isa al-Masih sebagai hariaya mereka. Maka orang-orang tersebut menyerupai orang-orang Kristen dalam perayaan dan peringatan maulid Nabi yang diadakan setiap tahun.
Dari sinilah asal mula maulid Nabi sebagaimana yang dikatakan oleh as-Sakhawi : “Apabila orang-orang salib/kristen menjadikan hari kelahiran Nabi mereka sebagai hariaya maka orang Islam pun lebih dari itu” (at-Tibr al-Masbuuk Fii Dzaiissuluuk oleh as-Sakhawi)

Inilah teks penyerupaan dengan orang-orang Kristen. Sesungguhnya perayaan maulid Nabi ini menyerupai orang-orang Kristen, padahal “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum itu” (HR. Abu Daud, Ahmad dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Irwaul Gholil 5/109.) Dan inilah yang dikabarkan serta yang dikhawatirkan oleh Nabi: “Sesungguhnya kalian akan mengikuti jalan-jalan orang sebelum kalian sedikit demi sedikit sampai seandainya mereka masuk kelubang biawak kalian juga akan mengikuti mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

B. Siapa Orang Pertama Yang Mengadakan Maulid Nabi Dalam Sejarah Islam?
Para Ulama yang mengingkari perayaan bid’ah ini telah sepakat, demikian juga dengan orang-orang yang mendukung acara bid’ah ini bahwa Nabi tidak pernah merayakan maulidnya dan juga tidak pernah menganjurkan atau memerintahkan hal ini. Para sahabat beliau, para tabi’in dan tabi’ut tabi’in yang merupakan orang-orang terbaik umat ini serta yang paling bersemangat mengikuti Sunnah Nabi mereka semuanya tidak pernah merayakan maulid. Tiga generasi umat Islam yang telah diekomendasi oleh Nabi berlalu dan tidak di temui pada saat-saat itu perayaan-perayaan maulid ini. Tapi ketika Daulah Fatimiyyah di Mesir berdiri pada akhir abad keempat muncullah perayaan atau peringatan maulid Nabi yang pertama dalam sejarah Islam,2 2. Al-A’yad wa atsaruha alal Muslimin oleh DR. Sulaiman bin Salim As-Suhaimi hal. 285-287. sebagaimana hal ini dikatakan oleh al-Migrizii 3 3. Dia adalah pendukung kelompok Ubeid Al-Qoddah (Ubeidyyin). Dia bernama Ahmad bin Ali bin abdul Qodir bin Muhammad bin Ibrahim al-Husaini al-Ubeidi. Lahir pada tahun 766 H. dalam kitabnya “Al-Mawa’idz wal i’tibar bidzikri al-Khuthoth wal Aatsar” : Dahulu para Kholifah/penguasa Fatimiyyin selalu mengadakan perayaan-perayaan setiap tahunnya, diantaranya adalah perayaan tahun baru, Asy-Syura, Maulid Nabi, Maulid Ali bin Abi Thalib a, Maulid Hasan dan Husein, Maulid Fatimah dll. (Al-Khuthoth 1/490)

C. Kilas Balik Pelopor Pertama Maulid Nabi
Pada tahun 317 H muncul di Maroko sebuah kelompok yang di kenal dengan Fatimiyyun (pengaku keturunan Fatimah binti Ali bin Abi Tholib) yang di pelopori oleh Abu Muhammad Ubeidullah bin Maimun al-Qoddah. Dia adalah seorang Yahudi yang berprofesi sebagai tukang wenter, dia pura-pura masuk ke dalam Islam lalu pergi ke Silmiyah negeri Maroko. Kemudian dia mengaku sebagai keturunan Fatimah binti Ali bin Abi Tholib dan hal ini pun di percaya dengan mudah oleh orang-orang di Maroko hingga dia memiliki kekuasaan.

Ibnu Kholkhon4 4. Dia adalah Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim bin Kholkhon, pengikut madzhab Syafi’i. Dia dilahirkan tahun 608 H. Seorang ahli sastra Arab dan penyair. Beliau meninggal pada tahun 681 H dan disemayamkan di Damaskus (Pent). berkata tentang nasab Ubeidillah bin Maimun al-Qoddah : “Semua Ulama sepakat untuk mengingkari silsilah nasab keturunannya dan mereka semua mengatakan bahwa, semua yang menisbatkan dirinya kepada Fatimiyyun adalah pendusta. Sesungguhnya mereka itu berasal dari Yahudi dari Silmiyah negeri Syam dari keturunan al-Qoddah. Ubeidillah binasa pada tahun 322 H, tapi keturunannya yang bernama al-Mu’iz bisa berkuasa di Mesir dan kekuasan Ubeidiyyun atau Fatimiyyun ini bisa bertahan hingga 2 abad lamanya hingga mereka dibinasakan oleh Sholahuddin al-Ayubi pada tahun 546 H.” 5 5. Lihat Firoq Mu’ashiroh oleh DR Gholib Al-’Awajih 2/493-494.

Perlu diketahui bahwa kelompok Bathiniyah ini memiliki beberapa nama / sekte. Diantaranya : Nushairiyah, Duruz, Qoromithoh (Ubeidiyyin/Fathimiyyin), Ibahiyah, Isma’iliyah dll.
Perlu diketahui bahwa Maimun al-Qoddah ini adalah pendiri madzhab/aliran Bathiniyyah yang didirikan untuk menghancurkan Islam dari dalam. Aqidah mereka sudah keluar dari Islam bahkan mereka lebih sesat dan lebih berbahaya dari Yahudi dan Nasrani. Tidak ada yang bisa membuktikan akan hal ini kecuali sejarah mereka yang bengis dan kejam terhadap kaum muslimin, diantaranya : pada tahun 317 H ketika mereka telah sangat berkuasa dan bisa sampai ke Ka’bah mereka membunuh jama’ah haji yang sedang berthowaf pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah). Mereka jadikan Masjid Haram dan Ka’bah lautan darah di bawah kepemimpinan dedengkot mereka Abu Thohir al-Janaabi.

Abu Thohir ketika pembantaian ini duduk di atas pintu Ka’bah menyaksikan pembunuhan terhadap kaum muslimin/jama’ah haji di Masjid Haram dan dibulan haram/suci. Dia mengatakan : “Akulah Allah, Akulah Allah, Akulah yang menciptakan dan Akulah yang membinasakan” -Mahasuci Allah dari apa yang ia katakan -. Tidak ada seorang yang thowaf dan bergantung di Kiswah Ka’bah melainkan mereka bunuh satu persatu.

Setelah itu mereka buang jasad-jasad tersebut ke sumur zam-zam. Dan mereka cungkil pintu Ka’bah dan mereka sobek kiswah Ka’bah serta mereka ambil hajar aswad dengan paksa. Pemimpin mereka (Abu Thohir) ketika melakukan hal tersebut dia mengatakan : “Dimana itu burung (Ababil), mana itu batu-batu yang (di buat melempar Abrahah)” Mereka menyimpan hajar aswad di Mesir selama 22 tahun.6 6. Lihat Bidayah wan Nihayah hal. 160-161 oleh Ibnu Katsir. Ini adalah gambaran singkat kekufuran Bathiniyyah

D. Bagaimana Pendapat Ulama Tentang Kelompok Bathiniyyah (Fatimiyyun)
Imam Abdul Qohir al-Baghdady (meninggal tahun 429 H) v berkata : “Madzhab Bathiniyyah bukan dari Islam, tapi dia dari kelompok Majusi (penyembah api)7. 7. Al-Farqu bainal Firoq oleh al-Baghdady hal. 22 Beliau juga berkata : “Ketahuilah bahwa bahayanya Bathiniyyah ini terhadap kaum muslimin lebih besar dari pada bahayanya Yahudi, Nasrani, Majusi serta dari semua orang kafir bahkan lebih dahsyat dari bahayanya Dajjal yang akan muncul di akhir zaman.” 8 8. Ibid hal.282
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah v mengatakan : “Sesungguhnya Bathiniyyah itu orang yang paling fasik dan kafir. Barangsiapa yang mengira bahwa mereka itu orang yang beriman dan bertakwa serta membenarkan silsilah nasab mereka (pengakuan mereka dari keturunan ahli bait/Ali bin Abi Tholib,-pent) maka orang tersebut telah bersaksi tanpa ilmu. Allah berfirman :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya” (QS. Al-Isra: 36)

Dan Allah berfirman :
“Kecuali orang yang bersaksi dengan kebenaran sedang dia mengetahui” (QS.Az-Zukhruf : 86)
Para Ulama telah sepakat bahwa mereka adalah orang-orang zindik dan munafik. Mereka menampakkan ke-Islaman dan menyembunyikan kekufuran. Para Ulama juga sepakat bahwa pengakuan nasab mereka dari silsilah ahlul bait tidaklah benar. Para Ulama juga mengatakan bahwa mereka itu berasal dari keturunan Majusi dan Yahudi. Hal ini sudah tidak asing lagi bagi Ulama dari setiap madzhab baik Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah, maupun Hanabilah serta ahli hadits, ahli kalam, pakar nasab dll (Majmu Fatawa oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah 35/120-132)

Kesimpulan :
Jadi pelopor bid’ah maulid Nabi adalah kelompok Bathiniyyah 9 9. Ini pendapat yang kuat. Adapun yang mengatakan bahwa maulid tersebut dimulai tahun 604 H oleh Malik Mudoffar Abu Sa’id Kukburi maka ini tidak menafikan hal diatas karena awal maulid tahun 604 H ini di Mushil saja, adapun secara mutlak maka Bathiniyyahlah pencetus pertama Maulid Nabi didunia, khususnya di Mesir. (Lihat kitab “Al-Bida’ Al-Hauliyah” dan “Al-A’yad wa Atsaruha). yang mereka mempunyai cita-cita untuk merubah agama Islam ini dan memasukkan hal-hal yang bukan dari agama agar menjauhkan kaum muslimin dari agama yang benar ini. Menyibukkan manusia dari bid’ah (perayaan-perayaan bid’ah seperti maulid) adalah salah satu jalan yang mudah untuk mematikan Sunnah Nabi dan menjauhkan manusia dari syari’at Allah. 10 10 “Al-Bida’ Al-Hauliyah” Hal. 145, oleh Abdullah bin Abdul Aziz at-Tuwaijiry.

Sumber: www.mahad.info Selengkapnya...

Persekutuan Suci Vatikan

Penulis: Tamid Shurulkhan Kutawaringin dari Islam Story
Jurnalis AS Ungkap Skandal Persekutuan Suci Vatikan

April 25, 2010 oleh muslimstory

WASHINGTON (SuaraMedia News) – Eric Frattini, seorang jurnalis dan penulis Amerika Serikat, mengungkapkan mengenai sebuah rahasia yang selama ini disimpan rapat oleh Vatikan.Rahasia tersebut dinamakan “Persekutuan Suci”.

Rahasia tersebut diungkapkan dalam buku Frattini yang diberi judul: “Entity: Five Centuries of Secret Vatican Espionage. Dalam buku tersebut dituliskan, “Vatikan, organisasi tertua di dunia dan menghasilkan banyak raja dan sejarah dalam lima abad, ternyata memiliki alat mata-mata rahasia bernama “Persekutuan Suci”. Alat tersebut dipergunakan untuk melanggengkan keinginan Vatikan.

“Kami menggantungkan penerapan kebijakan pada paus. Untuk menghadapi orang-orang yang meninggalkan agama, dan perpecahan terhadap agama Kristen, demikian halnya dengan revolusi, diktatorisme, kolonialisme, deportasi, penganiayaan dan penyerangan, perang sipil, perang dunia, penculikan dan pembunuhan.”

Dalam bukunya, Frattini menuliskan, “Cerita lengkap mengenai intelijen suci, yang terlibat dalam membunuh raja-raja, meracuni para diplomat dan mendanai para diktator Amerika Selatan.

Intelijen tersebut juga terlibat dalam upaya melindungi para penjahat perang dan mencuci uang mafia serta melakukan manipulasi pasar yang menyebabkan kebangkrutan.”

Buku setebal 509 halaman tersebut juga diterbitkan dalam bahasa Arab dan diterbitkan oleh penerbit di Beirut. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, melalui pemeriksaan dan pengeditan. Versi bahasa Inggris buku tersebut dirilis dengan judul Entity. Penerbitannya mendahului edisi pertama bahasa Arab. Buku tersebut diedarkan di Inggris, Spanyol, Perancis, dan penjualannya tidak tertandingi.

Sebelumnya, seorang jurnalis Barat mengungkapkan bahwa Vatikan telah mengumandangkan perang terhadap Islam. Hal tersebut dilakukan untuk mengalihkan perhatian dari skandal seksual Vatikan dan juga atas sejumlah pengikut Vatikan yang memeluk Islam.

Skandal seks Italia tersebut melibatkan sekitar 4.000 orang pastor, kardinal, serta biarawati. Mereka juga memaksakan aborsi agar skandal tersebut tidak terungkap ke publik. Skandal tersebut melibatkan orang-orang yang tersebar di AS, Brazil, Filipina, India, Italia, dan Gereja Katolik Vatikan sendiri.

Paus Benediktus XVI sedari awal berupaya menyembunyikan skandal tersebut, ia memperingatkan mengenai bahaya Islam agar perhatian para umat Katolik teralihkan dari skandal para pendeta.

Vatikan menyebut skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak di Irlandia sebagai sebuah hal yang “membuat malu” Gereja Katolik. Hal tersebut diungkapkan ketika sejumlah uskup dari Irlandia bertemu dengan Paus Benediktus XVI.

Para pastor yang terlibat dalam pelecehan telah melakukan “tindakan yang amat buruk”, demikian kata pihak Vatikan pada hari Senin lalu, ketika sejumlah uskup Irlandia bertemu dengan Paus.

Menteri Luar Negeri Vatikan, Tarcisio Bertone, mengatakan kepada para uskup tersebut bahwa terungkapnya kasus pedofilia sistemik yang telah berlangusng sejak lama tersebut merupakan sebuah tantangan yang berat dan memalukan bagi Gereja Katolik Irlandia.

“Tantangan yang datang dari dalam memang biasanya lebih sulit dan memalukan,” katanya pada saat para uskup tengah mempersiapkan pertemuan dengan Paus Benediktus XVI.

“Tantangan serius semacam itu melanda komunitas kalian, dimana para pelayan Gereja terlibat dalam tindakan yang amat buruk,” katanya.

Lebih dari 20 orang uskup berdialog dengan Paus di Vatikan, lebih dari dua hari berselang setelah terungkapnya skandal pelecehan anak-anak tersebut. Ditambah dengan bukti bahwa otoritas gereja telah dengan sengaja menutup-nutupi fakta perilaku pedofilia yang dilakukan para pastor selama tiga dekade.

Krisis tersebut pecah pada bulan November, menyusul dirilisnya hasil investigasi pemerintah Irlandia mengenai kejahatan tersebut, dan terungkapnya fakta bahwa para petinggi gereja telah melindungi praktik pelecehan seksual tersebut selama berpuluh-puluh tahun agar tidak tersentuh hukum. Laporan Murphy mengungkapkan bahwa gereja Katolik “terobsesi” dan melakukan pelecehan terhadap anak-anak dari tahun 1975 hingga 2004.

Uskup Besar Armagh, Sean Brady, mengatakan kepada Vatican Radio bahwa pertemuan tersebut merupakan bagian dari “perjalanan penyesalan, rekonsiliasi, dan pembaharuan” bagi gereja Irlandia.

Skandal tersebut menyentak Irlandia, empat dari lima orang uskup yang menerima kritikan atas ketidakmampuan menindaklanjuti laporan pedofilia telah mengundurkan diri.

Namun, uskup kelima, Martin Drennan dari Galway, bersikeras bahwa dirinya tidak pernah melakukan apapun yang membahayakan anak-anak. Ia menolak desakan agar dirinya mengundurkan diri. (dn/im/tg) www.suaramedia.com Selengkapnya...

Selingkuh terselubung

Penulis: Tamid Shurulkhan Pemuda Persis Kutawaringin




Selingkuh Kristen dengan Islam Liberal

Publikasi: 29/07/2003 11:33 WIB

eramuslim - Strategi Kristenisasi kini menggencarkan siasat baru. Selain mengerahkan para pastor dan pendeta, mereka juga merangkul para tokoh Islam Liberal dan aktivis-aktivis kampus. Semboyan persamaan agama, menjadi nilai bersama. "Islam adalah agama palsu, Allah bukanlah Tuhan, Muhammad bukan seorang Nabi, Islam dikarang oleh orang-orang yang berniat dan berwatak buruk, serta didukung kekuatan pedang,"ujar sejarwan Inggris, Albert Hourani. Seorang Crusader pada abad ke-13 menyatakan: "Islam diawali dengan pedang, dipertahankan dengan pedang dan dengan pedanglah akan diakhiri." Sedangkan cendekiawan Perancis Maxime Rodinson menyatakan: "Umat Kristen di Barat mempersepsi dunia Muslim sebagai bahaya, jauh sebelum Islam dilihat sebagai masalah nyata." (Fawaz A Gerges; 2002:47)

Begitulah pandangan banyak cendekiawan Kristen (juga Yahudi) terhadap Islam. Pendeta-pendeta Kristen juga tak kalah galaknya dengan cendekiawannya. Misalnya, Pendeta Filemon bersembunyi sampai sekarang, setelah berkampampanye dimana-mana, bahwa Zaenuddin MZ telah dibaptis secara Kristen. Pengakuan Filemon itu disebarkan lewat VCD, Zaenuddin telah membantahnya dan mengadukan Filemon ke kepolisian. Sebelumnya muncul pendeta Suradi menyebarkan isu yang menghina Nabi Muhammad, Al Qur'an dan Islam. Beberapa pendeta AS yang dekat dengan presiden Bush, beberapa waktu yang lalu juga membuat opini di media massa bahwa Nabi Muhammad adalah teroris.

Strategi pemburukan citra atau stigmatisasi terhadap Islam itu, memang dilakukan sejak lama. Di Indonesia, sejak masa pendeta Yusuf Roni, tahun 70-an. Dalam sebuah ceramah di Gereja Maranatha, Surabaya (16 September 1973) pendeta Yusuf Roni yang saat ini masih hidup, menyatakan tentang sebab-sebab ia murtad: "Saya adalah orang yang memegang dan taat sekali melaksanakan ajaran Islam. Karena saya dari aliran Darul Islam, yang dipimpin oleh almarhum Kartosuwiryo. Bila ditanya ideologi yang paling saya benci, tentu saja ideologi itu adalah Kristen. Karena Kristen adalah ideologi lawan Islam yang paling saya benci. Karena itu, saya memimpin pembakaran gereja di Majalaya Kabupaten Bandung tahun 1967. Juga memimpin perusakan gereja di Ciwidei Kabupaten Bandung pada tahun 1966. Saya juga memimpin pengusiran misi penginjilan Immanuel dan perusakan sebuah rumah tangga yang dipakai kebaktian di jalan Bima, Bandung. Banyak sekali aktivitas saya waktu itu yang melawan Kristen. Semua itu adalah bentuk konsekuen saya terhadap Al Qur'an. Didalam Al Qur'an ada ayat "As sidau alal kufar," yang artinya "Potong itu orang-orang Kristen." Kemudian dilanjutkan "La ta'khiduuna kaafirina auliya," artinya,"Jangan engkau dekat-dekat dengan mereka, karena kelak engkau mati dalam kesesatan." Inilah doktrin yang kami pegang. Sehingga kami bergerak agresif sekali. Ayat ini "zahidu fi sabilillah" artinya,"berpeganglah engkau di jalan Allah." Kemudian ada hadits berbunyi,"ma qoddamin illa bil saef," artinya,"Tidak akan tegak Islam, kecuali dengan pedang." Dengan kata lain, Islam tidak akan tegak tanpa kekerasan. Inilah ayat-ayat dan hadis yang saya pegang, sehingga saya membenci Kristen."

Meski ungkapan Yusuf Roni itu penuh kebohongan dan lafadz-makna ayat Al Qur'an keliru, tapi ucapan pendeta radikal itu, menjadi pegangan banyak orang Kristen. Sehingga nama Yusuf Roni sekarang tetap ngetop di kalangan gereja.

Kini, untuk menggencarkan Kristenisasinya, Yusuf Roni mendirikan Sekolah Tinggi Teologia (STT) Apostolos di Jakarta. Apostolos ini selain berfungsi sebagai sekolah tinggi, juga tempat penggodokan kader-kader para penginjil. "Mahasiswa yang kuliah di Apostolos ini, selain mendapat pengajaran tentang ajaran-ajaran Kristen, juga mendapat pengajaran tentang Islamologi 40 sks,"kata Abu Deedat dalam diskusi rutin bulanan di Pesantren Husnayain, Jakarta akhir Juli lalu.

Dosen Apostholos tadinya ada sembilan orang dari UIN. "Tapi setelah tokoh-tokoh Islam datang ke Rektor UIN, protes mengenai dosen-dosen itu, akhirnya beberapa orang mengundurkan diri,"kata Abu Deedat, dai yang ahli dalam masalah Kristologi, kepada Media Dakwah. Kini, masih ada beberapa dosen dari UIN yang mengajar di Apostolos, tapi namanya tidak tercantum di leaflet resmi.

Pendeta lain yang gencar juga melakukan Kristenisasi, adalah Pendeta Bambang Noorsena. Bambang mengumpulkan jamaatnya dengan sebutan Kanisah Ortodoks Syiria. Ia mensosialisasikan kaligrafi Arab yang lafadz-lafadznya memuji Yesus dan juga aktif menerbitkan buku-buku. Salah satu buku Bambang Noorsena diberi kata pengantar oleh KH Agil Siradj menyatakan bahwa tidak ada perbedaan Tauhid yang berarti antara Kristen dan Islam.

Selain Yusuf Roni dan Bambang Noorsena yang mendirikan lembaga-lembaga Kristen, juga ada Pendeta Josias Lengkong yang mendirikan Institut Teologi Kalimatullah. Sedangkan Pendeta Edi Sapto -yang pernah ditangkap di Bekasi karena mengkristenkan paksa beberapa pemuda Islam dari Indonesia Timur-mendirikan Sekolah Tinggi Teologia Kiyai Sadrach.

Memang di Indonesia ini, Kristenisasi diberikan kebebasan yang seringkali keblabasan. Kaum Kristen di sini -merasa mempunyai kekuatan ekonomi dan dapat dukungan dari Washington, Vatikan dan lain-lain-berani terang-terangan menolak tentang aturan pendirian rumah ibadah, UU Peradilan Agama dan terakhir menolak RUU Sisdiknas.

Selingkuh Kristen dan Islam Liberal

Strategi gerakan Kristen saat ini, menurut Abu Deedat ada tiga : pertama, menjauhkan kaum Muslim dari ajaran Islam. Kedua, menguasai dunia, dengan menguasai ekonomi (politik), budaya dan media. Ketiga, strategi multiplikasi rohani yaitu dengan: memanggil, membina, melatih dan mengutus (menjalankan misi).

Salah satu jaringan yang terkenal sebagai pusat pengkaderan Kristen adalah Lippo Cikarang dan Lippo Karawaci, Bekasi. Pusat Kristenisasi di Bekasi adalah di Lippo Karawaci yang dikuasai oleh kelompok Kristen Bettani. Menurut sumber Media Dakwah, tiap minggu disitu ada pembaptisan puluhan orang. Mereka juga menggunakan sistem pengkaderan sistem sel, dengan nama G-12, mencontoh misi Yesus. Nama lain yang digunakan adalah MLM, Multilevel Misi (MLM).

Model Kristenisasi aktif MLM itu, sekarang juga masuk ke hampir semua pusat perbelanjaan mall-mall kota besar. Pengusaha Ciputra, saat ini juga dikenal sebagai penginjil yang aktif. "Mereka sekarang juga mengenalkan doa lima patok,"ungkap Abu Deedat. Maksudnya doa yang dilakukan selama lima waktu, meniru umat Islam menjalankan sholat lima waktu.

Gerakan Kristen di Indonesia, juga pernah dihebohkan dengan kejadian pembakaran Doulos di Cipayung. Doulos dalam dokumentasinya yang disebar resmi lewat internet, memang menargetkan dapat menyebarkan Kristen di 125 suku untuk 160 juta rakyat Indonesia. Gerakan Doulus menfokuskan pertama pada 125 suku terasing yang sudah mendengar injil. Kedua, mendirikan pos-pos penginjilan, rumah ibadah, gereja dan Sekolah Tinggi Teologia.

Saat ini kaum penginjil juga aktif menyusup ke kantor-kantor, kampus, perusahaan dan lain-lain, untuk mengadakan doa bersama dan khotbah-khotbah Kristiani. Berbagai cara ditawarkan di Kampus, misalnya dengan membantu pencarian kos mahasiswa, kursus bahasa Inggris dan lain-lain. Di Kampus-kampus Bandung, diantaranya di Universitas Pendidikan Indonesia (tadinya IKIP) penginjil-penginjil dari Kanada dan Amerika aktif mengadakan kursus bahasa Inggris gratis, untuk menyelubungi misi Kristennya.

Selain itu -ini yang perlu diwaspadai-gerakan-gerakan penginjilan melakukan program-program pendekatan ke masyarakat Islam, dengan kegiatan doa bersama, kegiatan bersama antar agama dan penyebaran faham penyamaan agama. Disinilah kepentingan Islam Liberal dan Misi Kristen bertemu.

Di Yogyakarta, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga membentuk forum kerjasama resmi dengan mahasiswa STT Apostolos, dengan nama "STAFUKA". Dalam kegiatannya mereka diantaranya mengadakan Pekan Agama Islam dan Kristen, berupa pentas drama, doa bersama dan lain-lain. Mahasiswa Islam yang mengadakan kerjasama dengan mahasiswa Apostolos itu, dikenal sebagai sebagai mahasiswa yang mempunyai paham Islam Liberal. Selain mengadakan kerjasama dengan IAIN Suka, mahasiswa-mahasiswa Kristen itu juga melakukan pendekatan ke aktivis-aktivis HMI. Di Jakarta, sejumlah mahasiswa UIN Sahid beberapa minggu lalu, mengadakan Kajian Kristologi dengan mengundang Yusuf Roni.

Di Jakarta, pendeta-pendeta dan umat Kristen sering mengundang Ulil Abshar untuk berceramah tentang Islam. Dan Ulil Abshar sebagai tokoh ICRP (Indonesian Conference on Religion and Peace) aktif mewadahi kerjasama dengan Kristen dan agama-agama lain, sekaligus menjadi sponsor dengan dana melimpah dari Asia Foundation dan Ford Foundation (AS).

ICRP yang bermarkas di Jl. Cempaka Putih Barat XXI No. 34 Jakarta ini sekarang juga membuka kursus agama terbuka untuk umum dengan KALAM (Kelas Lintas Iman). Dengan biaya yang murah sebesar 50 ribu untuk mahasiswa, mereka dapat mengikuti Kelas Elementary, Intermediate atau Kelas Advance. Kelas Elementary diajarkan Sejarah Agama-agama dan Sejarah Perjumpaan Agama-agama di Dunia dan Indonesia. Kelas Intermediate diajarkan Sistematika/Dogma/Doktrin Agama-agama dan Tradisi Agama-agama dan Kelas Advance diajarkan Etika Agama-agama.

Gerakan agresif Islam Liberal dan aktivis-aktivis Kristen itu, sebenarnya dimulai sejak Islam Liberal membentuk resmi jaringan . Markas Islam Liberal 68H Utan Kayu --milik Gunawan Moehammad--, dikenal sebagai tempat pertemuan anak-anak muda lintas agama. Kerjasama mereka itu, selain penyebaran gagasan penyamaan agama lewat buku, internet, radio dan lain-lain (di Yogya ada penerbit senafas JIL yang bernama LKIS), mereka juga aktif dengan Paramadina menyebarluaskan wacana bolehnya nikah beda agama.

Begitulah kehidupan, persatuan komunitas terjadi karena kesamaan ide, kesamaan kepentingan dan kesamaan melihat musuh bersama.

Al Qur'an jelas-jelas melarang kerjasama dengan orang-orang yang memusuhi Islam dan melarang kerjasama dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Nabi Muhammad saw.

Firman Allah SWT : "Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akherat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menenamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya..." (QS Al Mujaadilah 22). *

Nuim (Media Dakwah, Agustus 2003)
::BACK TO HOME:: Selengkapnya...

Facebook alat Israel

Penulis:Abu Nabhan dari Islam Story
Maret 15, 2010 oleh muslimstory

Eramuslim.com :: Inilah perkembangan laporan tentang Facebook. Situs jejaring sosial itu, jelas-jelas disinyalir sebagai alat Israel untuk memata-matai orang-orang Islam dan mendapatkan informasi yang berharga mengenainya. Seperti kita ketahui, di Facebook, para penggunanya bisa memperbaharui status mereka atau posting foto keluarga.
Menurut IndonĂ©sie Magazine yang berbasis di Prancis, intelijen Israel fokus pada pengguna Facebook, terutama kepada Arab dan Muslim. Israel menggunakan informasi yang diperoleh melalui halaman Facebook mereka itu untuk menganalisis aktivitas mereka dan memahami bagaimana mereka berpikir. Duta besar Israel di Paris menuduh majalah ini dengan “mengungkapkan rahasia bagi musuh.”
Facebook merupakan aktivitas rahasia Israel yang ditemukan pada Mei 2001. Gerard Niroux, Profesor Psikologi di Universitas Provence Prancis yang juga menulis buku The Dangers of The Internet, berkata. “Facebook adalah sebuah jaringan intelijen Israel yang terdiri dari psikolog yang memikat para pemuda dari dunia Arab, terutama dari negara-negara yang terletak di dalam jangkauan konflik Israel-Palestina di samping negara-negara di Amerika Latin,”
Niroux mengatakan sejumlah besar orang-orang menggunakan situs jejaring itu untuk bertemu orang lain dan itu sebenarnya tidak aman. “Sangat mudah untuk memata-matai orang menggunakan perempuan,” katanya kepada majalah itu.
Ini bukan pertama kalinya Israel dituduh menggunakan Facebook untuk memata-matai orang. Pada bulan April 2008 surat kabar Yordania Al-Haqiqah al-Dawliya menerbitkan sebuah artikel berjudul “The Hidden Enemy” membuat klaim yang sama.
Koran itu menyatakan bahwa sangat berbahaya bagi khususnya kaum muda, yang seringkali mengungkapkan data pribadi tentang diri mereka di Facebook karena itu merupakan semua hal yang bisa diketahui oleh orang lain dengan mudah. Nah, Facebook tentunya tidak menemukan kesulitan itu, karena seperti kita ketahui, umat Islam dan generasi mudanya, secara berbondong-bondong pro-aktif berkelayapan di situs ini, bahkan sekadar untuk meng-up-date status yang lagi makan mie ayam atau mungkin ke kamar mandi. (sa/aby)
Terkait facebook:
http://eramuslim.com/search/?keyword=facebook&searchButton.x=0&searchButton.y=0
Buka eramuslim.com, gunakan fasilitas search dengan keyword ‘facebook’.
tambahan :
Setelah group Cyber Jihad Community dihapus dari Facebook. Kini giliran group ana buat sendiri MUJAHID INDONESIA di hapus oleh Yahudi Laknatullah…
Group ana beranggotakan kurang lebih 3.870 orang. dan kebetulan ana sendiri sebagai admin.
Kami para mujahid tak akan gentar hanya karena dihapus dari FB, Berjuta juta mujahid siap mengorbarkan semangat jihad di facebook dan siap membuat group group baru yang tidak kalah dengan group sebelumnya..Allahu Akbar
Avatar / gambar Group ada di http://alqurandansunnah.wordpress.com
Abdullah.
sumber : eramuslim.com
Ditulis dalam ARTIKEL-ARTIKEL ISLAM | Leave a Comment » Selengkapnya...

Selasa, 14 September 2010

Ied Hari Jumat (Mohon Tanggapan)

Penulis:

Sebagaimana kita tahu apabila hari raya jatuh pada hari Jum'at, maka dalam pemahaman fiqh Persis kita diberikan rukhsah untuk tidak melaksanakan shalat Jum'at dengan berbagai argumentasi. Tapi saya menemukan catatan yang menolak pendapat tersebut bahwa tetap shalat Jum'at itu wajib meskipun bertepatan dengan hari raya. Mohon keterangannya dari rekan² Pemuda yang sangat mumpuni dalam pemahaman fiqhnya.

S: Bagaimana hukumnya shalat Ied di hari Jumat??? Apakah menjadikan kewajiban shalat Jumat gugur???

J: Alhamdulillah. Dalam Kitab Mughni Al-Muhtaaj disebutkan bahwa Shalat Jum'at itu wajib berdasarkan firman Allah SWT dalam Surah Jum'ah ayat 9: "Hai orang-orang yang beriman, apabila telah dipanggil (adzan) shalat (pada hari) Jum'at, maka bersegeralah kepada dzikrullah (shalat) da tinggalkan jual beli..."
Maka, apabila shalat jum'at tetap wajib, meskipun bertemu dengan hari raya, karena itu adalah dua shalat yang berbeda dan tidak saling menggugurkan, seperti halnya shalat Id tidak menggugurkan shalat dzuhur. Hal ini sesuai dengan keumuman ayat (di atas) dan segenap dalil hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW dan para shahabat tetap melaksanakan shalat Jum'at.

Memang ada fatwa dalam madzhab Hanbali, sebagaimana diungkapkan pula oleh Ibnu Taimiyah, bahwa apabila hari raya bertepatan dengan hari Jum'at, maka ada keringanan bagi mereka yang telah melaksanakan shalat Id untuk tidak melaksanakan shalat Jum'at.

Selanjutnya mari kita teliti dalil-dalil yang dipergunakan dalam masalah ini dan memahami mengapa jumhur Ulama lebih memilih untuk:
Pertama, shalat Jum'at itu wajib berdasarkan perintah langsung dari Al-Qur'an (Surah Al-Jum'ah ayat 9). Kedua, tidak ada satu dalil pun yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW tidak menyelenggarakan shalat Jum'at setelah melaksanakan shalat Id. Ketiga, rukhshah (keringanan) yang diberikan oleh Rasulullah adalah kepada penduduk "Aaliyah", yaitu orang-orang yang tinggal di daerah pinggiran (sebelah timur Madinah) yang jauh dari masjid tempat diselenggarakannya Shalat Jum'at.
Mereka tidak dapat melaksanakan shalat Jum'at di tempat mereka sendiri, karena jumlah mereka kurang dari 40 orang, maka setiap kali Jum'at mereka selalu ke masjid Nabi untuk bersama-sama shalat Jum'at. Bila mereka diharuskan datang dua kali dalam sehari, maka sangat berat bagi mereka, karena perjalanan yang jauh.
Bila mereka harus menunggu hari siang untuk Jum'at, maka mereka tidak bekerja yang diperlukan untuk menghidupi keluarga. Maka, bagi mereka diberikan keringanan, apabila sudah ikut shalat Id, boleh tidak shalat Jum'at, karena: 1. Berat bagi mereka untuk pulang pergi lagi (karena jauhnya tempat), 2. Waktu tempuh perjalanan bisa jadi tidak terpenuhi untuk mengejar shalat jum'at, 3. mereka tak dapat melaksanakan shalat jum'at sendiri, karena jumlah penduduk kampung mereka sedikit.

Untuk saat ini, rukhshah (keringanan) tersebut sudah tidak relevan lagi, karena tempat shalat Jum'at ada di mana-mana dan dapat dijumpai dengan mudah.

Mari kita teliti dalil-dalil yang diajukan oleh yang membolehkan tidak shalat Jum’at:

1. Imam Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Nasai dari Zaid bin Arqom menyaksikan bersama Rasulullah saw bersatunya dua hari raya.
Maka beliau saw melaksanakan shalat id di awal siang kemudian memberikan rukhshah (keringanan) terhadap shalat jum’at dan bersabda,”Barangsiapa yang ingin menggabungkan maka gabungkanlah.”

Hadits ini aslinya berasal dari Iyas bin Abi Ramlah yang menceritakan bahwa ia melihat Muawiyah bertanya kepada Zaid bin Arqam mengenai hari raya yang bertepatan dengan hari Jum’at. Nah, Iyas bin Abi Ramlah ini adalah majhul (tidak dikenal oleh para perawi hadits), sehingga hadits ini dhaif.

Selain itu, ada perbedaan matan, antara penggunaan lafadz ”Man sya’a an yusholliya falyusholliya” dan ada yg mengatakan ”Man sya’a an yujammi’a falyujammi’”.

2. Abu Daud dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairoh bahwa Nabi saw bersabda,”Sungguh telah bersatu dua hari raya pada hari kalian. Maka barangsiapa yang ingin menjadikannya pengganti (shalat) jum’at. Sesungguhnya kami menggabungkannya.”
Hadits ini adalah hadits mursal (lihat Nailul Authar)
3. Nasai dan Abu Daud meriwayatkan bahwa pernah terjadi dua hari raya bersatu pada masa Ibnu az Zubeir lalu dia mengakhirkan keluar (untuk shalat, pen) hingga terik meninggi lalu dia keluar dan berkhutbah kemudian melaksanakan shalat. Dia dan orang-orang tidak melaksanakan shalat pada hari jum’at.
Ini sebenarnya adalah atsar yang aslinya adalah riwayat dari Wahab ibnu Kaisan yang menceritakan keadaan pada masa Ibnu Zubair. Cerita Wahab ibnu Kaisan ini aneh, karena ia menyebut shalat yg didahului khutbah sebagai shalat Id.
Sedangkan kita tahu bahwa shalat Id itu mendahului Khutbah dan yang didahului Khutbah itu adalah shalat Jum’at. Maka, keterangan dalam tanda kurung yang diberikan oleh pak Ichsan menjelaskan hal tersebut. Artinya, hadits ini tak dapat dijadikan dalil untuk meniadakan shalat Jum’at pada Hari Raya, sebaliknya justru shalat Id yang ditiadakan dan digabung dengan Shalat Jum’at (karena Jum’at yang wajib).

4. Di dalam riwayat Abu Daud bahwa pada masa Ibnu az Zubeir telah terjadi hari raya bertepatan dengan hari jum’at lalu dia menggabungkan keduanya dan melaksanakan shalat keduanya dengan dua rakaat lebih awal dan tidak tidak melebihkan dari keduanya hingga dia melaksanakan shalat ashar. Riwayat yang ini justru campur aduk dan bertentangan dengan riwayat pada no. 3.
Selain itu, bisa juga maksudnya adalah shalat Jum’atnya dilaksanakan lebih awal dari biasanya. Yang perlu dipahami adalah bahwa shalat Jum’at di masa Rasulullah dan para shahabat itu selalu melewati waktu awal dzuhur (tidak tepat pas masuk waktu dzuhur Imam naik mimbar sebagaimana kita kenal sekarang ini). Beliau shalat qabliyah dahulu di rumah (artinya sudah masuk waktu dzuhur) baru menuju masjid untuk berkhutbah dan memimpin shalat.

Dalil yang dapat ditafsiri banyak begini tak dapat digunakan untuk menggugurkan kewajiban shalat Jum’at yang telah ditetapkan oleh Al-Qur’an.

5. Perkataan Utsman didalam khutbahnya,”Wahai manusia sesungguhnya hari kalian ini telah bersatu dua hari raya (jum’at dan id, pen). Maka barangsiapa dari penduduk al-‘Aliyah (Imam Nawawi mengatakan : ia adalah daerah dekat Madinah dari sebelah timur) yang ingin shalat jum’at bersama kami maka shalatlah dan barangsiapa yang ingin beranjak (tidak shalat jum’at) maka lakukanlah.”
Atsar dari Utsman ini sangat jelas menunjukkan bahwa rukhshah untuk tidak shalat Jum’at itu ditujukan hanya kepada penduduk ’Aliyah, bukan kepada setiap orang, dengan illat hukum jauh dan beratnya perjalanan, sebagaimana telah saya jelaskan di muka.

Atsar Utsman itu tidak lain mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Dari Umar bin Abdul Aziz yang berkata: ”Pernah terhimpun dua hari raya (Id dan Jum’at) pada masa Rasulullah SAW, maka beliau (Rasulullah) bersabda: ”Bagi penduduk Aliyah, apabila mereka mau menunggu (untuk shalat Jum’at), maka silakan menunggu.” (Lihat Al-Umm)

Dengan demikian menjadi jelas bagi kita, bahwa Shalat Jum’at itu tetap wajib meskipun telah melaksanakan Shalat Id. Hal ini karena rukhshah bagi penduduk Aliyah itu adalah karena jauh dan beratnya perjalanan mereka ke Madinah. Kondisi itu tidak kita jumpai di Indonesia, kecuali untuk daerah-daerah tertentu yang sangat spesifik.

Wa Allah A’lam

H. M. Dawud Arif Khan; SE, Ak., CPA
Khadam Ikatan Mahasiswa Nahdhiyyin - STAN Jakarta
www.iman-stan.ning.com

Selengkapnya...

Cara Memasukkan Artikel

1. Masuk ke blogger.com; atau supaya lebih mudah klik saja gambar di bawah ini:

Photobucket

2. Isi kotak Nama pengguna (Email): dengan

pemudabandung@ymail.com

3. Isi kotak Kata Sandi: (?) tanpa spasi dengan

**********

4. Klik kotak MASUK

5. Klik kotak ENTRI BARU

6. Tulis judul dan masukkan artikel ke dalam kotak di bawahnya

7. Setelah selesai klik kotak TERBITKAN ENTRI